Mengkhayal adalah sebuah kegiatan yang memainkan fantasi atau angan-angan. Khayalan sangat besar peranannya dalam menulis sebuah karya fiksi karena fiksi adalah rekaan-rekaan. Seorang penulis fiksi mengangankan bagaimana tokoh dan alur cerita yang ditulisnya. Karl May sangat bagus dalam hal ini. Penulis asal Jerman itu terkenal dengan karya fenomenal yang melegenda, yaitu Winnetou.
Karl May menggambarkan tokoh Winnetou yang berasal dari Suku Indian di Amerika, lengkap dengan pengetahuan Karl May tentang kondisi nyata suku Indian saat itu hingga Karl May mampu menghidupkan tokoh itu seolah menjadi sebuah kisah nyata. Demikian juga dengan Marah Roesli, yang terkenal dengan roman fiksi Siti Nurbaya-nya. Sebagaimana Karl May, Marah Roesli mampu memainkan hubungan emosional para pembaca romannya itu hingga banyak orang meyakini kisah roman Siti Nurbaya tersebut nyata adanya.
Untuk membuat karya fiksi seperti dua contoh di atas, seorang penulis harus memiliki beberapa gagasan dan pengetahuan mengenai tempat, budaya, dan persepsi umum tentang tokoh, tempat fiktif yang akan ditulisnya. Penulis harus tetap menulis kondisi obyektifnya. Ada baiknya penulis melakukan observasi tentang obyek yang akan ditulisnya terlebih dahulu. Penulis bisa melakukannya secara langsung maupun mengambil sumber dari studi kepustakaan. Selain itu, penulis perlu mengingat bahwa semua observasi yang dilakukan berupa hal yang dilihat, didengar dan dirasa akan terbentuk menjadi sebuah persepsi melalui sebuah deskripsi.
Otak mempersepsikan keadaan dan hal-hal yang berada di luar diri kita. Otak menyimpannya sebagai sebuah konsep. Konsep (pengetahuan) itulah yang yang menjadi bahan dasar untuk menulis sebuah karya fiksi. Walaupun dalam menulis karya fiksi, seorang penulis bebas berkelana dengan khayalannya, penulis harus tetap menghindari deskripsi kondisi yang sebenarnya. Bila ingin menulis tentang Jakarta, seorang penulis harus menghindari deskripsi Jakarta yang memiliki fasilitas Railway dan Subway. Nah, bagaimana? Tertarikkah Anda mencoba menulis sebuah karya fiksi? (nfr).
0 comments:
Post a Comment