oleh: @olga_imoet - olgaimoet.blogspot.com
"Bengong aja!", suara bidadari itu membuyarkan lamunanku. Aku tersenyum ke arahnya. Berusaha tersenyum, tepatnya.
"Kenapa sih? Is there something bothering you?" tanyanya lagi. Masih dengan suara merdunya.
"Marry me."
Entah apa yang ada di kepalaku saat itu. Saat dua kata itu meluncur dari bibirku. Aku terkejut. Pun dengan kedua mata yang kini terbelalak dengan indahnya. Mata yang telah menghipnotisku.
Bibir merah jambu itu membuka, namun segera menutup lagi.
"Yakin?" Aku menggangguk pasti.
Gadis di depanku menghela napas.
"Itu nggak mungkin."
"Kenapa?"
"Tugasmu kan akan segera berakhir. Lantas bagaimana dengan keluargamu? Orang tuamu di sana? Tempat tinggal kita aja udah berbeda."
"Persetan dengan orang tua. Aku akan tetap menikahimu," jawabku keras kepala.
"Kamu siap, pindah ke bumi? Selamanya di sampingku? Nggak lagi tinggal di atas sana?"
Aku terdiam. Ah sudahlah. Direstui atau tidak, mereka bisa apa? Toh aku memang tak lagi berada di awang-awang. Sejak aku terjatuh.
Pada kedalaman matanya.
Pada cinta.
Bahkan sebelum cinta itu menjatuhiku.
Based on:
RT @fiksimini: TAK DIRESTUI. "Persetan dengan orang tua. Aku tetap akan menikahimu." "Kamu siap, pindah ke bumi?" - @sibangor
0 comments:
Post a Comment