This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday, March 6, 2012

Di Dunia Tak Berpeta

oleh: @DewiMutiaraa - deetia.wordpress.com

“Aku ada di mana?”
Terdampar dalam dunia tak berpeta — yang kau sebut cinta
Kau, bidadari yang berhasil menerbangkanku kemari
Dengan sayapmu, kau ajariku kebebasan mencintai — dan dicintai

Tapi itu dulu,
sebelum kau pergi, kembali ke negri dewa dewi — menjelma pelangi

Aku masih di sini,
Terdampar dalam dunia tak berpeta — yang kau sebut cinta
Aku dengan sayap kecilku belum siap terbang, melangkahpun masih enggan
Terkadang, aku hanya berputar-putar — tersesat dalam rindu tak berpuan

Apakah ini sebuah kesalahan ?
Terdampar dalam dunia tak berpeta — yang kau sebut cinta
Tanpa hadirmu di dalamnya
Sekarang, bulir-bulir kesedihan menjadi teman — menemani melangkah, menjelajah
Rindupun selalu mengikuti, memberatkan sayap yang enggan mengepak lagi

Dan aku tetap (memilih) di sini
Terdampar dalam dunia tak berpeta — yang kau sebut cinta
Sendiri…

Sebentar Saja

oleh: @sibangor - anothergua.wordpress.com

Sebentar saja aku melihatnya, sudah langsung jatuh cinta.

Sebentar saja aku berpikir, untuk mengajaknya berkenalan.

Sebentar saja kita ngobrol, sudah langsung akrab.

Sebentar saja waktu yang dibutuhkan untuk bertukar nomor telepon.

Sebentar saja aku sudah tahu, kalau dia tak sendiri.

Sebentar saja, kataku dan dia mengangguk.

Sebentar saja aku menjadi pacarnya.

Sebentar saja, sudah tercipta kenangan yang abadi.


Bekasi – Des 11

Tak Direstui


Aku tertegun memandangnya. One of the most beautiful creature on earth. Tak perlu kujelaskan panjang lebar bagaimana mata itu kemudian berhasil menghipnotisku. Yang aku tahu, aku telah terjatuh. Pada cinta. Bahkan sebelum cinta menjatuhiku.

"Bengong aja!", suara bidadari itu membuyarkan lamunanku. Aku tersenyum ke arahnya. Berusaha tersenyum, tepatnya.

"Kenapa sih? Is there something bothering you?" tanyanya lagi. Masih dengan suara merdunya.

"Marry me."

Entah apa yang ada di kepalaku saat itu. Saat dua kata itu meluncur dari bibirku. Aku terkejut. Pun dengan kedua mata yang kini terbelalak dengan indahnya. Mata yang telah menghipnotisku.

Bibir merah jambu itu membuka, namun segera menutup lagi.

"Yakin?" Aku menggangguk pasti.

Gadis di depanku menghela napas.

"Itu nggak mungkin."

"Kenapa?"

"Tugasmu kan akan segera berakhir. Lantas bagaimana dengan keluargamu? Orang tuamu di sana? Tempat tinggal kita aja udah berbeda."

"Persetan dengan orang tua. Aku akan tetap menikahimu," jawabku keras kepala.

"Kamu siap, pindah ke bumi? Selamanya di sampingku? Nggak lagi tinggal di atas sana?"

Aku terdiam. Ah sudahlah. Direstui atau tidak, mereka bisa apa? Toh aku memang tak lagi berada di awang-awang. Sejak aku terjatuh.

Pada kedalaman matanya.

Pada cinta.

Bahkan sebelum cinta itu menjatuhiku.


Based on:
RT @fiksimini: TAK DIRESTUI. "Persetan dengan orang tua. Aku tetap akan menikahimu." "Kamu siap, pindah ke bumi?" - @sibangor